Mata ini terlanjur kaku
Meratapi jiwa-jiwa yang selalu kosong
Melompong bagai tong-tong nyaring tak berpenghuni
Tak secuil kasih tersampaikan
Entah esok entah nanti mungkin lusa
Atau tak pernah sama sekali.
Hanya raga yang mampu menahan
Namun perasaan tak bisa dikibuli
Melawan kepahitan yang enggan enyah dari hati
Menerobos batas-batas tak terjaga
Laksana kota mati tak ada penjaga
Waktu itu terus berdentum
Jarum jampun saling kejar
Berlomba untuk lebih dulu berhenti
Bak sirkuit serpong yang jadi gelagat-gelagat rally
Hingga tak terasa mata ini terlalu cengeng
Mengeluarkan salju kesedihan tak berkesudahan
Mungkinkah Kasih itu tak akan sampai
Atau bahkan dating bertubi-tubi
Ah, ternyata semua itu hanya mimpi
Al-Ikhlas, 18 Mei 2012 M. Tengah Malam
Meratapi jiwa-jiwa yang selalu kosong
Melompong bagai tong-tong nyaring tak berpenghuni
Tak secuil kasih tersampaikan
Entah esok entah nanti mungkin lusa
Atau tak pernah sama sekali.
Hanya raga yang mampu menahan
Namun perasaan tak bisa dikibuli
Melawan kepahitan yang enggan enyah dari hati
Menerobos batas-batas tak terjaga
Laksana kota mati tak ada penjaga
Waktu itu terus berdentum
Jarum jampun saling kejar
Berlomba untuk lebih dulu berhenti
Bak sirkuit serpong yang jadi gelagat-gelagat rally
Hingga tak terasa mata ini terlalu cengeng
Mengeluarkan salju kesedihan tak berkesudahan
Mungkinkah Kasih itu tak akan sampai
Atau bahkan dating bertubi-tubi
Ah, ternyata semua itu hanya mimpi
Al-Ikhlas, 18 Mei 2012 M. Tengah Malam
0 komentar:
Posting Komentar