Selasa, 04 September 2012
Mendamba Jalan Lurus
Angka-angkaku tak lagi bisa dihitung
Hilang menyamar menjadi patung
Patung-Patung tinggi yang membumbung
Menjadi sebuah onggokan Gunung
Huruf-Hurufku tak lagi mampu dieja
Membias merasuk dalam jiwa
Jiwa-jiwa hampa seorang hamba
Mengharap akan kasih sayang Tuhannya
Kata-kataku tak lagi kuasa berbisik
Tertahan oleh lidah yang tergigit
Bersama mulut yang bungkam
Kesakitan menahan penderitaan
Hanya airmata yang mampu mengalir
Jatuh berlinang membasahi pori-pori nadir
Berharap akan menjadi butiran mutiara
Yang elok, indah dan mempesona
Entahlah,
Aku tak faham
Biarkan Tuhan saja yang mengurus
Aku hanya pribadi kurus
Yang setiap angin berhembus
Tubuhku laksana kardus
Kardus-kardus Hina yang mendamba jalan lurus
Surabaya, 04 September 2012 M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar