Nak, kejarlah Mimpimu kelak kau akan jadi mulia
Raihlah cita-citamu kelak kau akan bahagia
Nomor duakanlah cinta karena akan merusak suasana
Usaha, doa, semangat, tekad patrilah dalam jiwa
Disini ibu memberimu stimulus agar perjalananmu selalu mulus
Nak, lupakanlah masa lalu yang sengsara bersamaku
Mengais rizki bersama domba-domba lucu yang setia menemani
Andaikan dulu ibu mampu
Tak usahlah kau ikut berjibaku dengan lumpur –lumpur
Memikul penderitaan keluarga dengan kerja paruh waktu
Nak, kau kini sudah besar
Tahu mana salah mana benar
Mengerti mana sempit mana yang lebar
Tentu kau juga paham
aku membesarkanmu penuh perjuangan
maka melupakanku adalah sebuah kenistaan
Mulai kini kau dirantau
Meninggalkan kelamnya masa lalu
Menuju peraduan mengumpulkan pundi-pundi ilmu
Bangunlah niatmu untuk masa depanmu nak,
Jangan hiraukan aral
Meskipu melintang hajar ia dengan senyuman
Yakinlah nak, jalan menuju kesuksesanmu terbuka lebar
Surabaya, 19 Mei 2012 M
Raihlah cita-citamu kelak kau akan bahagia
Nomor duakanlah cinta karena akan merusak suasana
Usaha, doa, semangat, tekad patrilah dalam jiwa
Disini ibu memberimu stimulus agar perjalananmu selalu mulus
Nak, lupakanlah masa lalu yang sengsara bersamaku
Mengais rizki bersama domba-domba lucu yang setia menemani
Andaikan dulu ibu mampu
Tak usahlah kau ikut berjibaku dengan lumpur –lumpur
Memikul penderitaan keluarga dengan kerja paruh waktu
Nak, kau kini sudah besar
Tahu mana salah mana benar
Mengerti mana sempit mana yang lebar
Tentu kau juga paham
aku membesarkanmu penuh perjuangan
maka melupakanku adalah sebuah kenistaan
Mulai kini kau dirantau
Meninggalkan kelamnya masa lalu
Menuju peraduan mengumpulkan pundi-pundi ilmu
Bangunlah niatmu untuk masa depanmu nak,
Jangan hiraukan aral
Meskipu melintang hajar ia dengan senyuman
Yakinlah nak, jalan menuju kesuksesanmu terbuka lebar
Surabaya, 19 Mei 2012 M
0 komentar:
Posting Komentar